Tokoh Masyarakat dan Akademisi Apresiasi Poldasu Dalam Menciptakan Keamanan di Masyarakat



MEDAN - Nusantaradaily.id:
Aksi tawuran antar kelompok remaja yang terjadi di Belawan kemarin menyita banyak perhatian dari sejumlah kalangan masyarakat, mereka berharap aksi tawuran tersebut tidak terulang kembali.

Pernyataan itu disampaikan salah seorang tokoh dalihan natolu kota Medan, Zainal Abidin Hasibuan. Ia pun mengapresiasi kepolisian dalam melakukan pengamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat.

Menurutnya, tawuran yang terjadi di Belawan sudah sangat meresahkan, sebab sangat menganggu aktivitas warga, ia pun berharap aksi tawuran di Belawan dapat segera kondusif.

"Kami sangat mendukung tindakan tegas yang dijalankan penegak hukum (polisi) dalam meredam aksi tawuran tersebut, meski ada yang korban, itu merupakan konsekuensi dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat, walau hal itu tidak boleh terjadi", kata Zainal Hasibuan salah seorang tokoh dalihan natolu di Medan, Rabu (7/5) menjawab pertanyaan wartawan.

Sementara itu, Abdul Hakim Hasibuan yang juga merupakan tokoh masyarakat di Medan, menyebut bahwa, aksi tawuran yang terjadi akibat masalah ekonomi, lapangan pekerjaan, dan kurangnya pemahaman terhadap anak-anak remaja.

Kita mendorong instansi terkait, dan pemuka agama, tokoh masyarakat, untuk memberikan edukasi pemahaman kepada para remaja dalam menjaga kenyamanan dan ketentraman ditengah masyarakat.

"Tak hanya itu saja, peran serta para orangtua pun sangat penting untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak ikut-ikutan dalam aksi tawuran", katanya.

Abdul Hakim Hasibuan juga mengapresiasi langkah cepat Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang telah menyiagakan personel untuk mencegah kembali terjadinya aksi tawuran di wilayah Belawan.

Sedangkan dari Akademisi, Dr.Suasana Nikmat Ginting SHi, MA dalam merespon aksi tawuran yang terjadi di Belawan, secara hukum, katanya, sangat mendukung tindakan tegas aparat kepolisian dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat. 

Apa yang dilakukan penegak hukum menurutnya, itu bentuk menimalisir angka tindakan kriminal yang terjadi, itulah namanya pencegahan, agar tidak meluas ke daerah lain.

Selain itu, sambungnya lagi, pengawasan dari orangtua itu yang utama, termasuk pihak terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama, sangat dibutuhkan agar para anak-anak remaja tidak ikut-ikutan dalam aksi tawuran itu.

"Yach... intinya semua pihak harus dapat mengawasi agar aksi tawuran yang sudah sangat meresahkan itu tidak terulang kembali, kita butuh ketenangan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, itu saja", katanya. (NSD/Red.04).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu